Bismillah ar-Rahman ar-Rahim

Kamis, 16 Oktober 2008

Makharijul Huruf; Al-Jauf wal Khalq

Makharijul Huruf adalah tempat-tempat keluar huruf yang dapat kita bagi kepada lima bagian:

1. Al-Jauf (Rongga mulut)

2. Al-Khalq (Kerongkongan/tenggorokan)

3. Al-Lisan (Lidah)

4. Al-Syafatain (Dua bibir)

5. Al-Khaisyum (Rongga hidung)

Kita akan coba memaparkan satu persatu dari kelima bagian Makharijul Huruf seperti yang disebutkan di atas.

1. Al-Jauf (الجوف)

Adalah tempat-tempat keluar huruf mad. Huruf mad ini dapat dibagi kepada 3 bagian :

a. ا yang mati, sebelumnya berharakat fathah, contohnya : قال

b. و yang mati, sebelumnya berharakat dhommah, contohnya : يقول

c. ى yang mati, sebelumnya berharakat kasrah, contohnya : قيل

Perlu diketahui bahwa Alif selamanya tidak berharakat, yang berharakat adalah Hamzah.

2. Al-Khalq (الخلق)

Adalah tempat-tempat keluarnya huruf khalaq dan dapat dibagi menjadi tiga bagian :

a. Adnal Khalaq (ادن الخلق), ujung kerongkongan yang mengeluarkan huruf خ dan غ

b. Wasathul Khalaq (وسط الخلق), tengah kerongkongan yang mengeluarkan huruf ح dan ع

c. A’lal Khalaq (اعلى الخلق), pangkal kerongkongan yang mengeluarkan huruf ه dan ء

Pengertian Tajwid

Tajwid menurut bahasa berasal dari kata جوّد-يجوّد-تجويدا yang berarti bagus atau membaguskan. Dalam ilmu Qiraah, tajwid berarti mengeluarkan huruf dari tempatnya dengan memberikan sifat-sifat yang dimilikinya. Jadi ilmu tajwid adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara membunyikan atau mengucapkan huruf-huruf yang terdapat dalam kitab suci al-Qur’an maupun bukan.

Adapun masalah-masalah yang dikemukakan dalam ilmu ini adalah makharijul huruf (tempat keluar-masuk huruf), shifatul huruf (cara pengucapan huruf), ahkamul huruf (hubungan antar huruf), ahkamul maddi wal qasr (panjang dan pendek ucapan), ahkamul waqaf wal ibtida’ (memulai dan menghentikan bacaan) dan al-Khat al-Utsmani.

Inilah yang dimaksud dengan membaca al-Qur’an dengan tartil sebagaimana firman-Nya : و رتل القران ترتيلا (المزمّل : 4) yang artinya : “Bacalah al-Qur’an itu dengan tartil”. Sedangkan arti tartil menurut Ibn Katsir adalah membaca dengan perlahan-lahan dan hati-hati karena hal itu akan membantu pemahaman serta perenungan terhadap al-Qur’an.

Ilmu Tajwid bertujuan untuk memberikan tuntunan bagaimana cara pengucapan ayat yang tepat, sehingga lafal dan maknanya terpelihara. Pengetahuan tentang makhraj huruf memberikan tuntunan bagaimana cara mengeluarkan huruf dari mulut dengan benar. Pengetahuan tentang sifat huruf berguna dalam pengucapan huruf. Dalam ahkamul maddi wal qashr berguna untuk mengetahui huruf yang harus dibaca panjang dan berapa harakat panjang bacaannya. Ahkamul waqaf wal ibtida’ ialah cara untuk mengetahui dimana harus berhenti dan dari mana dimulai apabila bacaan akan dilanjutkan.